Minggu, 25 April 2010

Harta dari Harta Kekayaan Surga

0 komentar

Dalam suatu kesempatan Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menawarkan kepada seorang sahabat suatu kalimat yang beliau katakan sebagai harta dari harta kekayaan surga.

image

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kepadaku: ”Hai Abdullah ibn Qayis.” Aku menjawab: “Aku penuhi panggilanmu.” Beliau bersabda: ”Maukah kamu aku tunjukkan suatu kalimat yang termasuk harta dari harta kekayaan surga?” Aku menjawab: ”Tentu.” Beliau bersabda: ”Katakanlah Laa haula wa laa quwwata illa billah (Tiada daya dan tiada kekuatan selain bersama Allah ta’aala).” (HR Al-Bukhari 13/105)

Mangapa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengatakan bahwa kalimat Laa haula wa laa quwwata illa billah merupakan harta dari harta kekayaan surga? Sebab kalimat ini mencerminkan prinsip mendasar aqidah seorang mu’min. Seorang muslim diperintahkan Allah ta’aala untuk ber-tawakkal hanya kepada-Nya. Ia dilarang ber-tawakkal kepada selain Allah ta’aala. Bahkan ia tidak diperkenankan ber-tawakkal kepada dirinya sendiri. Seorang mu’min faham dan sadar bahwa hanya Allah ta’aala tempat bergantung.

image

”Katakanlah, "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah ta’aala adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” (QS Al-Ikhlash ayat 1-2)

Bahkan seorang mu’min yakin hanya dengan bertawakkal kepada Allah ta’aala sajalah segala keperluannya akan terpenuhi. Padahal manusia hidup di dunia sudah pasti punya aneka ragam keperluan.

image

”Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah ta’aala niscaya Allah ta’aala akan mencukupkan (keperluan) nya.” (QS Ath-Thalaq ayat 3)

Seorang mu’min faham bahwa segala yang terjadi di dunia hanya dapat terjadi atas izin Allah ta’aala. Oleh karenanya ia tak akan pernah menyerahkan urusannya kepada selain Allah ta’aala, termasuk kepada dirinya sendiri. Ia sadar kalau dirinya sendiri merupakan makhluk Allah ta’aala yang lemah dan tidak berdaya. Ia baru akan menjadi kuat bilamana ia beserta Allah ta’aala. Itulah di antara makna kalimat yang Nabi shollallahu ’alaih wa sallam juluki sebagai termasuk harta dari harta kekayaan surga.

Bila seorang mu’min telah mempersiapkan dan merencanakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, maka selanjutnya ia diharuskan menyerahkan (tawakkal) urusan berhasil tidaknya kepada Allah ta’aala. Jika berhasil, berarti Allah ta’aala memang mengizinkan urusan tersebut menjadi kenyataan. Ia wajib bersyukur kepada Allah ta’aala. Bila gagal berarti Allah ta’aala tidak menghendaki urusan tersebut menjadi kenyataan. Ia diwajibkan bersabar menghadapi taqdir itu. Sambil si mu’min tetap bakal memperoleh ganjaran atas niat dan usahanya mempersiapkan dan merencanakan urusan tadi. Di akhirat kelak insyaAllah ganjaran Allah ta’aala menantinya. Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam:

image

Adapun orang mu’min jika ber¬buat kebajikan, maka tersimpan pahalanya di akherat di samping rizqi yang diterimanya di dunia atas keta’atannya. (Muslim 5023)

Sebaliknya, seorang kafir bila telah merencanakan dan mempersiapkan suatu urusan, maka ia sepenuhnya merasa yakin urusannya bakal sukses. Bila sukses, maka ia akan menjadi manusia yang semakin sombong dan merasa berkuasa di muka bumi. Ia akan semakin lupa dan menjauhi Allah ta’aala karena keberhasilannya. Bila ia gagal, ia akan mengevaluasi secara material apa yang menyebabkan kegagalannya, tanpa mengkaitkan samasekali bahwa Allah ta’aala tidak mengizinkan urusannya berhasil. Ia akan terus-menerus menguraikan alasan-alasan yang sepertinya logis dan ilmiah mengenai kegagalannya. Sehingga sering kita dengar mereka mengatakan there is no room whatsoever for mistakes (tidak boleh ada celah sedikitpun untuk kesalahan). Sebab mereka hanya mengetahui sisi material dan duniawi saja dari urusan kehidupan mereka. Mereka samasekali tidak mengenal sisi ghaib dan ukhrowi dari setiap kejadian yang berlangsung dalam kehidupan fana ini.

image

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS Ruum ayat 7)

Saudaraku, marilah kita menjadi muslim-mu’min yang benar-benar yakin bahwa segala apa yang kita usahakan, rencanakan, persiapkan pada akhirnya hanya akan menjadi kenyataan atau tidak sepenuhnya tergantung pada kehendak Allah ta’aala Yang Maha Berkehendak dan Maha Berkuasa. Maka biasakanlah mengucapkan:

image

”Tiada daya dan tiada kekuatan selain bersama Allah ta’aala.”

Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengatakan bahwa kalimat ini termasuk harta dari harta kekayaan surga. Sebelum kelak di akhirat kita masuk surga -insyaAllah- mari kita biasakan menikmati sebagian dari harta kekayaan surga di dunia. Siapa tahu ia menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kita berhak dimasukkan Allah ta’aala ke dalam surga-Nya. Amin.

Bagaimana Tinjauan Masalah “Aktifasi Otak Tengah” menurut Syariat Islam?

0 komentar
Akhir-akhir ini banyak dibicarakan munculnya metode ‘Aktifasi Otak Tengah’. Metode ini mengklaim mampu meningkatkan kemampuan anak setelah otak tengahnya diaktifasi. Menurut situs otaktengah.com, seorang anak yang sudah diaktifasi otak tengahnya mampu ‘melihat’ dengan mata ditutup, misalnya dapat menebak angka-angka di kartu bridge, berjalan dengan melewati rintangan, ataupun dapat mengenali ayahnya diantara kerumunan orang-tua lainnya, tanpa menyentuh dan mendengar suaranya.

Sungguh luar biasa memang. Suatu kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia normal. Apalagi kemampuan seperti itu bisa didapat hanya dengan 2 hari.

Sebagai seorang muslim, saya berfikir, apakah metode semacam itu sesuai atau bertentangan dengan Syariat Islam? Jujur saya belum tahu dengan detail bagaimana metode ini dijalankan kecuali hanya membaca dari literatur yang beredar di internet dan pengalaman teman saya yang sudah melihat langsung metode ini dan menerapkan untuk anaknya. Dan saya juga bukan seorang yang memiliki kapasitas ilmu agama yang bisa menetapkan suatu perbuatan itu sesuai atau bertentangan dengan syariat.

Namun sebagai orang awam, kadang saya khawatir hal ini menyalahi syariat. Sikap kehati-hatian tentunya harus selalu kita miliki, jangan sampai kita melihat kelebihan tanpa melihat efek samping yang mungkin terjadi. Dan saya khawatir lagi efek samping justru terjadi di kemudian hari. Apalagi ini menyangkut anak kita.

Artikel ini bukan untuk menguraikan “Aktifasi Otak tengah menurut Syariat Islam” karena saya bukan ahli dan tidak memiliki hak untuk itu. Tapi sesuai judulnya ini adalah pertanyaan pribadi dan mungkin pertanyaan banyak orang yang menunggu jawaban dari ahlinya. Sehingga bagi mereka yang memiliki kapabilitas ilmu dalam masalah ini silakan share melalui komentar di bawah? Atau bagi yang mempunyai rujukan link ke web lain yang membahas ini silakan berbagi. Wallahu ‘Alam

Guru Honorer Jadi CPNS Semua Tanpa Tes Tahun 2010

0 komentar

Untuk priode tahun 2010, Pemerintah akan menerapkan tiga jenis seleksi untuk pengangkatan guru honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal ini disebabkan banyaknya jumlah tenaga guru honorer yang belum diangkat, dengan total 946 ribu orang secara nasional.

Anggota Komisi X DPR RI, Wayan Koster, saat menerima rombongan Komisi E DPRD Sumatera Utara dan Dinas Sosial Pemerintahan Provinsi Sumut (Pemprovsu) serta Forum Komunikasi Tenaga Honorer Sekolah Negeri (FKTHSN) Sumut, di Gedung DPR RI Jakarta, kemarin menyebutkan tiga jenis seleksi itu pantas diterapkan mengingat besarnya jumlah guru honorer yang akan diproses menjadi PNS.

Dari koordinasi terakhir yang dilakukan, akan ada tiga cara yang digunakan mengangkat tenaga guru honorer menjadi PNS, yakni reguler melalui tes ujian penerimaan CPNS formasi 2010, tanpa tes sesuai dengan yang diatur dalam Perarturan Pemerintah (PP) 48/2005 junto PP 43/2007 tentang sistem pengangkatan tenaga honorer, dan seleksi yang dilakukan oleh sesama guru honorer.

“Berdasarkan data yang kami terima 2010 ini, totalnya ada sebanyak 946 ribu guru honorer yang harus diangkat jadi CPNS. Belum tentu semuanya dapat diselesaikan tahun 2010 ini kan,” ujarnya didampingi anggota Komisi X DPR RI Dedi S Gumelar dan Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ganjar Pranowo.

Mereka yang direkrut tanpa tes adalah para guru honorer yang memenuhi syarat sesuai PP 48/2005 juncto PP 43/2007, di mana guru honorer tersebut harus sudah memiliki masa kerja satu tahun pada 31 Desember 2005, dibuktikan dengan surat keputusan (SK) pengangkatan oleh instansi pemerintah (kepala sekolah negeri dan/atau kepala dinas pendidikan), baik yang honorariumnya dibiayai oleh APBD maupun APBN, dan usia maksimal 48 tahun.”Untuk latar belakang pendidikan, tidak jadi masalah,”ujarnya.

Sebenarnya untuk kategori tanpa tes ini telah dilakukan secara bertahap sejak 2005. Namun karena ada manipulasi data yang dilakukan oleh pemerintah kota/kabupaten, di mana data awal seluruh tenaga honorer hanya 800 ribuan orang membengkak menjadi 920 ribuan orang, dan telah disertai dengan SK pengangkatan yang diberlakukan surut.

Ini menyebabkan tertundanya penuntasan pengangkatan tenaga honorer, sehingga sampai sekarang baru terselesaikan sekitar 800 ribuan orang, sedangkan sisanya ada sekitar 80 ribuan yang masuk data based, tapi ternyata tidak memenuhi syarat seperti yang tertera di PP 48/2005 juncto PP 43/2007.

Bahkan ada pemerintah daerah yang tidak mau untuk mengangkat PNS para guru honorer seperti di DKI, dan ada juga guru CPNS yang belum bisa diangkat karena NIP belum bisa dikeluarkan, dikarenakan guru yang bersangkutan belum melengkapi syarat administrasi secara keseluruhan.

Tahun 2010 ini, guru honorer yang sudah memenuhi syarat sesuai PP 48/2005 juncto PP 43/2007 ini yang diutamakan untuk diangkat, yaitu ada sekitar 105 ribu orang. Baik yang sudah masuk dalam data based maupun yang masih tercecer atau belum terakomodir, yaitu bagi guru yang belum terdata karena pada saat pendataan laporan membengkak membuat pemerintah memutuskan untuk menutup laporan data based dari daerah. Sehingga ada guru honorer yang tidak terdata, padahal ia sudah memenuhi syarat.

Untuk itu, pihaknya mengimbau para guru honorer dapat segera mendatakan namanya di Dinas Pendidikan terkait, apakah termasuk dari 105 data based yang diterima DPR RI saat ini. “Kami anjurkan, karena bapak dan ibu guru juga ada di Jakarta. Maka baiknya juga menyampaikan data jumlah guru honor ini ke BKN dan Departemen Kepegawaian,” katanya.

Selain itu, tahun 2010 ini juga akan ada pengangkatan guru honorer menjadi CPNS dengan sistem seleksi yang dilakukan oleh sesama guru honorer. Yaitu, guru honorer yang tidak dibiayai oleh APBN atau APBD, asalkan SK pengangkatannya menjadi guru honorer dilakukan oleh instansi pemerintah (Kepala Sekolah dan/atau kepala Dinas Pendidikan) dengan batasan masa tugas yaitu minimal harus sudah bertugas satu tahun pada 1 Januari 2006 atau 31 Desember 2005.

Untuk sistem ini Panitia gabungan komisi DPR RI sedang mempersiapkan PP yang baru. Jika ternyata nanti masih tetap ada guru honorer yang tidak bisa diangkat berdasarkan ketiga cara diatas, karena tidak memenuhi syarat, maka Wayan menyatakan guru honorer tersebut akan diangkat menjadi pegawai tidak tetap dengan pendekatan kesejahteraan. Yaitu gaji guru honorer berdasarkan upah minimum regional atau memenuhi kebutuhan sehari–hari guru yang bersangkutan serta tunjangan kesehatan.

Meskipun demikian, agar ribuan guru honorer yang belum bisa diangkat karena terkendala PP 48/2005 juncto PP 43/2007 dapat segera diangkat CPNS. Alasannya, rata-rata guru honorer yang ada sekarang telah bekerja lebih dari lima tahun.

Bagaimana di kota atau kabupaten Anda? Sudah adakah langkah-langkah menyongsong berita gembira ini?

Sabtu, 24 April 2010

ANUGRAH ALLAH YANG TERINDAH

0 komentar

Hidup adalah Anugrah

Menikmati apa yang kita miliki, di tengah banyaknya orang yang memiliki tanpa bisa menikmati
Melihat ke bawah, di tengah pongahnya orang yang selalu mendongak ke atas

Betapa banyak orang lumpuh menjadi inspirasi Mengukir karya tanpa peduli keterbatasan diri

Seolah mengejekku yang diam di tengah berlimpahnya nikmat Ilahi

Hidup adalah belajar untuk tinggal bersama dengan langit dan bumi

-Memahami ramahnya saat kita kasihi

-Memahami marahnya saat kita sakiti

-Langit bumi bukanlah warisan ayah bunda yang bisa kita nikmati

-Melainkan harta tak ternilai untuk dilindungi

-Agar anak cucu kita bahagia di masa depan nanti

Hidup adalah sebuah timbangan yang harus ditegakkan

Antara terbatasnya waktu kita dengan banyaknya amanah yang kita pikul

Antara mendahulukan kewajiban dengan menuntut hak

Antara memberikan yang terbaik untuk segala sesuatu dengan apa yang miliki

Antara menunaikan yang wajib dengan menolak yang haram

Antara menghindari yang syubhat dengan melakukan yang mubah tanpa melebihi batas

-Hidup adalah akumulasi pilihan

-Mengevaluasi masa kini dari pilihan-pilihan di masa lalu

-Merancang masa depan dengan pilihan-pilihan di masa kini

-Kadang memilih dengan teliti, kadang dengan intuisi

-Tetap mengambil resikonya dan tetap menanggung konsekuensinya

Meski hidup penuh dengan masalah

Meski dosa dan kesalahan berulang

Aku harus tetap bertaubat dan meminta maaf

Maka mengambil pelajaran dari masalah

Tiba-tiba mendewasakanku saat terbangun di esok hari

Yang terberat bahwa hidup adalah internalisasi integritas

-Dengan kecilnya mulut kita, mengungkapkan apa yang kita yakini

-Dengan kecilnya tangan kita, berjuang untuk melakukan yang telah kita ungkapkan

-Tuhan, Engkau telah turunkan petunjuk hidup ini

-Tiada sesuatu yang Engkau ciptakan dengan sia-sia

-Maha Besar Engkau, maka lindungi aku dari api neraka.

Hidup adalah Anugrah

Menikmati apa yang kita miliki, di tengah banyaknya orang yang memiliki tanpa bisa menikmati
Melihat ke bawah, di tengah pongahnya orang yang selalu mendongak ke atas

Betapa banyak orang lumpuh menjadi inspirasi Mengukir karya tanpa peduli keterbatasan diri

Seolah mengejekku yang diam di tengah berlimpahnya nikmat Ilahi

Hidup adalah belajar untuk tinggal bersama dengan langit dan bumi

-Memahami ramahnya saat kita kasihi

-Memahami marahnya saat kita sakiti

-Langit bumi bukanlah warisan ayah bunda yang bisa kita nikmati

-Melainkan harta tak ternilai untuk dilindungi

-Agar anak cucu kita bahagia di masa depan nanti

Hidup adalah sebuah timbangan yang harus ditegakkan

Antara terbatasnya waktu kita dengan banyaknya amanah yang kita pikul

Antara mendahulukan kewajiban dengan menuntut hak

Antara memberikan yang terbaik untuk segala sesuatu dengan apa yang miliki

Antara menunaikan yang wajib dengan menolak yang haram

Antara menghindari yang syubhat dengan melakukan yang mubah tanpa melebihi batas

-Hidup adalah akumulasi pilihan

-Mengevaluasi masa kini dari pilihan-pilihan di masa lalu

-Merancang masa depan dengan pilihan-pilihan di masa kini

-Kadang memilih dengan teliti, kadang dengan intuisi

-Tetap mengambil resikonya dan tetap menanggung konsekuensinya

Meski hidup penuh dengan masalah

Meski dosa dan kesalahan berulang

Aku harus tetap bertaubat dan meminta maaf

Maka mengambil pelajaran dari masalah

Tiba-tiba mendewasakanku saat terbangun di esok hari

Yang terberat bahwa hidup adalah internalisasi integritas

-Dengan kecilnya mulut kita, mengungkapkan apa yang kita yakini

-Dengan kecilnya tangan kita, berjuang untuk melakukan yang telah kita ungkapkan

-Tuhan, Engkau telah turunkan petunjuk hidup ini

-Tiada sesuatu yang Engkau ciptakan dengan sia-sia

-Maha Besar Engkau, maka lindungi aku dari api neraka.
 
Template by STR from Minima retouched by Nyahoo | ics - id | ADxMenu |